Arus, Alir, Arah dan Muara
—Diramadhani
____________
Namaku Muara.
Aku dan Bapak sudah ribuan kali berdialog mengenai ini, beranjak dari sejarah bagaimana nama itu mendadak hadir dalam ruang angan Bapak, membuatnya jatuh cinta mati-matian, atau sejuta filosofi yang Bapak karang tentangnya, interpretasi Bapak mengenai betapa dalam maknanya. Kami membicarakannya di waktu-waktu sunyi menghadap laut senja pada hari-hari yang damai hingga usiaku tujuh belas. Tapi dibalik itu, aku tahu Bapak tidak akan pernah berterus terang mengenai mengapa nama itu menjadi milikku, mengapa nama itu dipilihnya untuk memanggil putrinya, mengapa nama itu begitu istimewa. (more…)